Knowledge

VICTOR LAB - Shaft

VICTOR LAB - SHAFT

 

Racket Business Division Chang Cheng-yu

Raket pada dasarnya ditentukan oleh berat dan kekakuan dari shaft raket (sering kita sebut "stiffness" ) , dan bagian shaft raket adalah struktur utama yang secara langsung mentransmisikan kekuatan raket tersebut. Bisa dibayangkan, "Shaft merupakan jiwa dari sebuah raket".

Dalam pembahasan ini mengesampingkan dulu faktor dari perbedaan bahan jadi tiga parameter indikatif dari shaft adalah berat, kekakuan dan anti-torsi. Efek dari parameter ini diuraikan dalam bagian berikut dengan contoh raket yang berbeda.

VICTOR LAB-SHAFT

Shaft - terdiri atas beberapa lapisan serat karbon

BERAT

Secara umum, setelah menjadi sebuah produk raket , pasti sulit untuk mengukur berat dari shaft raket saja . bagian shaft biasanya beratnya antara 11g sampai 13g. Padahal pengaruh berat shaft pada atas balance point raket kuranglah berarti , melainkan hal itu hanya mempengaruhi handling feel pada raket dalam hal distribusi bobot secara keseluruhan.

Dalam penambahan beban pada frame raket , bagian shaft juga menentukan rasa berat dari bagian kepala raket. Mari kita lihat lebih dekat salah satu raket klasik VICTOR yaitu Meteor X 80. shaftnya dirasakan sedikit lebih berat sehingga memberi rasa atas keseluruhan raket menjadi terasa berat , dengan tanpa perlu memberikan beban berat extra pada bagian kepala raket ( frame ) dan mengorbankan rasa "smooth" pada raket .  di sisi lain, seri raket VICTOR Jetspeed S-10 memiliki beban shaft yang lebih ringan, walaupun dikategorikan sebagai raket 4U, berat tambahan didistribusikan di bagian kepala raket memungkinkan untuk melakukan serangan yang efektif , namun tetap mempertahankan performa kecepatan yang memuaskan .

KEKAKUAN ( STIFFNESS )

Bagian Shaft raket membentuk sebuah lengkungan saat raket melakukan pukulan. Oleh karena itu , kekakuan atau sering kita sebut stiffness pada bagian shaft raket dijadikan sebagai indikator dari rasa handling pada raket , sebagaimana kekakuanya terasa langsung memberikan rasa dari handling pada raket .

Kenyataanya , terlihat perbedaan yang kurang berarti dalam rentangan aplitudo sering turun hingga kurang dari 1 mm. namun , perbedaan yang kurang dari 1 mm ini sebenarnya efektif memberikan rasa handling yang berbeda , spesifiknya mari kita bandingkan sebuah raket , Jetspeed S 12 F memberikan fleksibilitas yang lebih pada bagian shaft jika dibandingkan dengan bagian shaft Jetspeed S 12 yang lebih kaku . terbukti Jetspeed S 12 F terasa lebih nyaman dan mudah dipakai .

ANTI-TORSI

Tidak semua pukulan jatuh pada bagian sweet spot raket saat terjadinya pertukaran pukulan yang cepat , sehingga raket pasti akan mengalami penahanan atas torsi . oleh karena itu diperlukan kinerja anti-torsi pada bagian raket untuk tetap menjaga stabilitas raket saat memukul . hal ini juga tercermin dalam kekakuan atau stiffness dari raket saat melakukan pukulan . Namun , anti-torsi umumnya menjadi parameter yang sering diabaikan ketika seseorang memilih raket .

Perbedaan pada anti-torsi dan sudut dari torsi sangatlah kecil perhitunganya . namun dalam kenyataanya dengan perbedaan 0.5 derajat sangatlah significant untuk menentukan rasa stiffness atau kekakuan sebuah raket . sebagai contoh yaitu dari ketiga type raket VICTOR : HX-900 dari seri HYPERNANO X memberikan fitur kinerja anti-torsi saat dibandingkan dengan raket lainya . dengan demikian , ini dapat meningkatkan stabilitas dan ketepatan memukul , disertai juga dengan rasa solid saat memukul . 

salah satu teknologi VICTOR untuk meningkatkan performa bagian shaft :

 

Fakta lain yang mungkin juga perlu anda ketahui ...

Diameter dari SHAFT yang biasa digunakan yaitu berkisar antara 7,0 mm sampai 7,4 mm. Dalam sebuah proses kemajuan dalam penggunaan material yang digunakan dan proses dalam pembuatanya , diameter dari shaft sekarang biasanya adalah 6.4 mm sampai dengan 6.8 mm.

Bisa dikatakan , patut dipertimbangkan juga perbedaan bahan material yang dipakai untuk bagian shaft dan bagaimana dengan proses cara dibuatnya ,sehingga diameter shaft yang lebih besar bukan lagi berarti akan menentukan bahwa pasti akan lebih kaku , atau sebaliknya diameter yang lebih kecil tidak menjamin akan memberikan fleksibilitas raket yang lebih besar . sebagai contoh , seri raket VICTOR TK-9900 ( raket type POWER ) yang memiliki diameter shaft 6,4 mm dan seri JETSPEED S 12 ( raket type SPEED ) yang memiliki shaft 6.8 mm .

Bagaimanapun , berat dari kedua raket tersebut hampirlah sama . dan namun pada Jetspeed S 10 yang dengan diameter shaft 6.8 , beban berat shaft-nya lebih ringan daripada 2 raket ditas sebelumnya ( JS-12 dan TK-9900 ) , hal ini beralasan , SHAFT merupakan tabung berongga yang memiliki diameter dalam serta diameter luar . biasanya , diameter luar yang lebih kecil berhubungan dengan diameter dalam yang lebih kecil . karena itu , ukuran dan berat dari SHAFT dengan diameter yang berbeda biasanya hampir tidak berbeda .

Saat ini, kebanyakan raket terbuat dari serat karbon, termasuk shaft. Pengaturan serat karbon yang bervariasi menghasilkan kekakuan yang berbeda dan kinerja anti torsi. Rasio serat karbon yang dialokasikan dalam arah yang berbeda pada poros adalah parameter yang menentukan kekakuan dan anti torsi, sehingga sangat menantang untuk mendapatkan keduanya pada saat bersamaan.

Kunci untuk membuat Shaft terletak pada keseimbangan akan stiffnessnya dan anti-torsi dalam rentang ruang dan berat yang terbatas. Shaft yang layak harus membiarkan raket membawa cita rasanya ke dalam permainan penuh berkoordinasi dengan frame, grip dan bagian lain dari raket tersebut.

 

ARS-90K H

 

( Edit by VICTOR Badminton )