Debut Tai Tzu Ying sebagai peringkat BWF Dunia No.1 Setelah kemengan di Hong Kong Open

2016-11-28

Tai Tzu Ying akan menjadi pemain no.1 dunia baru setelah dia meraih kemenangan kedua di  Hong Kong Open Superseries pada Minggu. Dia tersingkir pada finalis Olimpiade tahun ini, pemain Spanyol Marin dan India Sindhu dalam perjalanan ke kemenangan, yang bernilai 9.200 poin dan akan membantu Taiwan mengambil alih dari Marin sebagai no.1 dunia ketika peringkat dunia BWF diperbarui pada hari Kamis.

 

Tai Tzu Ying Taiwan mengalahkan dua Rio finalis Olimpiade untuk membawa pulang gelar Hong Kong Open.(Credit: Badmintonphoto)

 

Tahun 2016 cukup menjadi tahun yang baik untuk Tai Tzu Ying , yang membuat enam Superseries semifinal dari dua belas turnamen, mencapai final dalam empat diantaranya, dan berjalan dengan dua kemenangan di Jakarta pada bulan Juni dan di Kowloon minggu terakhir ini. Ini adalah pertama kalinya untuk gadis berusia 22 tahun ini dua mahkota Superseries dalam satu musim.

 

Tai Tzu Ying meraih kemenangan kedua atas  Marin dunia no.1 beberapa pekan saat ia memperbaiki penampilannya menang di perempat final China Open dan mengincar juara Olimpiade lagi pada Sabtu Hong Kong Terbuka semifinal 21-17, 14-21 dan 21-16. Di final, Tai frustrasi dengan berbagai tembakan untuk bermain lebih bagus dr finalis Rio lainnya, medali perak P. V. Sindhu, yang mengakhiri Olimpiade harapannya di babak 16, dengan skor 21-15, 21-17. Sindhu telah  bertemu pada sembilan pertandingan dengan titel juara China Open.

Tai Tzu Ying akan menjadi no.1 dunia baru saat peringkat diperbarui pada hari Kamis.(Credit: Badmintonphoto)

 

Tai Tzu Ying akan menggantikan Marin sebagai single no.1 dunia putri baru pada peringkat dunia BWF, hanya 2 pemain Taiwan atau tim setelah pasangan ganda putri Cheng Wen-Hsing dan Chien Yu-Chin enam tahun lalu untuk naik takhta.

Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad meraih kemenangan Superseries kedua mereka secara beturut.(Credit: Badmintonphoto)

 

Pemain dari Indonesia Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad melanjutkan bentuk terbaik mereka yang luar biasa dan membawa pulang mahkota Superseries kedua berturut-turut. Juara Dunia 2013ini mengangkat tiga gelar utama pada tahun 2016 setelah hanya berpartisipasi dalam delapan Superseries berhenti dan juga meraih medali emas Olimpiade bersama-sama pada bulan Agustus di Rio de Janeiro.

 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan rekan senegara Jordan/Susanto dengan straight game di Hong Kong Open.(Credit: Badmintonphoto)

 

Pemain muda Korea Choi Solgyu dan Chae Yoo Jung mencapai semifinal dalam dua Superseries berturut(Credit: Badmintonphoto)

 

merupakan perempatfinal superseries pertama untuk pemain Malaysia Ong Ywe Sin/Teo Ee Yi.(Credit: Badmintonphoto)

 

( Edit by VICTOR Badminton )