Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Juara Malaysia Master 2018)
Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto meraih gelar juara di turnamen Malaysia Masters 2018 BWF World Tour Super 500. Pada pertandingan final yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Fajar/Rian menghentikan perlawanan wakil tuan rumah, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, dengan skor 14-21, 24-22, 21-13.
Pertarungan kedua pasangan ganda putra berlangsung sengit. Fajar/Rian yang tak diunggulkan, kali ini mampu melewati tekanan demi tekanan yang dilancarkan lawan yang merupakan satu-satunya wakil tuan rumah sekaligus peraih medali perak ganda putra di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Di awal permainan, Goh/Tan yakin sekali sedangkan kami seperti belum dapat feelnya. Pukulan kami sering nyangkut, jadinya ragu-ragu. Lawan memang kualitasnya bagus,” ungkap Rian soal game pertama.
“Lalu kami coba lagi di game kedua, mainnya lebih maksa. Dari sini, lawan justru banyak melakukan kesalahan sendiri,” tambah Rian.
“Waktu saya servis di kedudukan 13-18, saya merasa nothing to lose, tetapi tidak mau menyerah. Setelah merebut game kedua, kami merasa lebih enjoy di game ketiga. Mau main seperti apa juga enak, lawan pun dibawah tekanan,” jelas Fajar.
Gelar Malaysia Masters 2018 merupakan gelar pertama yang diraih Fajar/Rian di tahun 2018, juga gelar pertama setara level super series bagi keduanya.
“Kami bersyukur atas gelar pertama di tahun 2018 sekaligus gelar pertama yang setara level super series. Tidak ada firasat apa-apa sih, tapi setelah mengalahkan Kamura/Sonoda, kami merasa ada peluang, sepertinya ada kans,” beber Fajar yang di babak kedua mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, unggulan keempat dari Jepang.
“Kalau saya sih malah mimpi aneh waktu sebelum tanding di semifinal. Mimpinya sudah semangat mau tanding, malah sepatu saya ketinggalan, ha ha ha,” canda Rian.
Pencapaian ini juga diapresiasi oleh Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi.
“Pastinya yang pertama itu kerja keras, tidak mudah menyerah dan yang penting percaya penuh dengan pelatih,” tutur Herry yang mendampingi Fajar/Rian bertanding.
“Waktu di Thailand (Masters) itu mereka masih kelihatan paniknya, di Malaysia ada kemajuan, mereka lebih sabar dan lebih tenang. Walaupun di game pertama sempat kelihatan kurang tenang dan banyak error. Tetapi secara pola permainan sudah ada peningkatan,” tambahnya.
Ini merupakan gelar kedua yang diraih tim Indonesia di tahun 2018.