(Jakarta, 17/11/2013)
Gelar juara ganda campuran pada turnamen VICTOR China Open 2013 berhasil diboyong Indonesia lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan unggulan kedua ini naik podium juara usai di final menundukkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark), 21-10, 5-21, 21-17.
Kemenangan ini membayar rasa penasaran Tontowi/Liliyana atas peraih medali perunggu Olimpiade London ini. Pada tiga pertemuan terakhir, Tontowi/Liliyana selalu takluk. Tontowi/Liliyana pun memperbaiki rekor pertemuan atas Nielsen/Pedersen menjadi 2-3.
Dari lima kali pertemuan, akhirnya Tontowi/Liliyana berhasil mengantongi dua kemenangan atas Nielsen/Pedersen. Ganda campuran yang saat ini menempati peringkat ke dua dunia itu pertama kali menundukkan Nielsen/Pedersen di Kejuaraan Dunia 2011. Setelah itu, mereka harus mengakui keunggulan pasangan Denmark tersebut pada perebutan medali perunggu Olimpiade London 2012, Korea Open Super Series Premier 2013, dan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013.
"Dari saat awal masuk lapangan, kami sudah yakin dan lebih percaya diri. Apalagi tahun ini kami dapat gelar All England dan BWF World Championships," kata Liliyana yang dihubungi Badmintonindonesia.org di Shanghai.
"Permainan lawan tidak ada yang berbeda, justru perbedaannya ada di kami, kami lebih percaya diri," imbuhnya.
"Motivasi kami bertambah saat tahu akan bertemu mereka, karena kami memang mau balas kekalahan sebelumnya. Alhamdulillah bisa menang," tutur Tontowi.
Tontowi/Liliyana tampil meyakinkan di game pertama dengan meraih kemenangan telak 21-10. Namun, performa mereka justru antiklimaks pada game kedua, unggulan kedua ini balik kalah telak, 5-21.
"Pada game kedua, Tontowi/Liliyana kalah angin, jadi kalau salah posisi saat terima servis, pasti banyak tertekan. Selain itu, Tontowi/Liliyana banyak mengangkat bola, pertahanannya jebol terus karena kalah angin," beber Nova Widianto, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI yang mendampingi Tontowi/Liliyana bertanding.
Selain itu, Nova mengatakan bahwa salah satu kunci kemenangan Tontowi/Liliyana kali ini adalah penerapan strategi yang mumpuni di lapangan.
"Penampilan Tontowi/Liliyana normal seperti biasanya, walaupun tenaga agak menurun. Tetapi, mereka sudah siap dengan pola permainan yang bakal diterapkan melawan Nielsen/Pedersen. Mereka juga banyak belajar dari kekalahan sebelumya," tambah Nova.
China selaku tuan rumah membawa gelar terbanyak dari ajang berhadiah total 450 ribu dollar AS ini. Tiga gelar diraih China, disusul Indonesia dan Korea dengan masing-masing satu gelar. Berikut hasil lengkapnya :
Tunggal Putra
Chen Long (2/CHN) vs Wang Zhengming (CHN) 19-21, 21-8, 21-14
Tunggal Putri
Li Xuerui (1/CHN) vs Wang Shixian (7/CHN) 16-21, 21-17, 21-19
Ganda Putra
Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (KOR) vs Hoon Thien How/Tan Wee Kiong (MAS) 21-13, 21-12
Ganda Putri
Wang Xiaoli/Yu Yang (1/CHN) vs Bao Yixin/Zhong Qianxin (8/CHN) 21-13, 21-7
Ganda Campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2/INA) vs Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (4/DEN) 21-10, 5-21, 21-17
( sumber bandmintonindonesia.org )